Kepala sekolah adalah seorang guru yang
diangkat dan ditetapkan baik oleh Kementerian Agama/Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan ataupun Yayasan secara formal untuk menjadi pemimpin sekolah yang
bertugas memimpin dan menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam melaksanakan
fungsi-fungsi sekolah sebagaimana visi dan tujuan sekolah.
Untuk meningkatkan profesionalisme
kepala madrasah/sekolah perlu dilakukan pembinaan oleh pengawas. Pembinaan
meliputi dua sub fungsi yaitu pengawasan dan supervisi. Pengawasan dan
supervisi mempunyai kaitan erat antara satu dengan yang lainnya. Keduanya
saling mengisi atau saling melengkapi, kedua subfungsi ini memiliki persamaan
dan perbedaan.
Secara umum, persamaan antara
pengawasan dan supervisi merupakan bagian dari kegiatan pembinaan sebagai
fungsi manajeman. Keduanya dilakukan secara sengaja. Sasarannya ialah staff
bawahan atau para pelaksana program pendidikan. Pengawasan dan supervisi
merupakan proses kegiatan yang sistematis dan berprogram. Pelaksanaannya
memerlukan tenaga profesional. Hasil pengawasan dan supervisi digunakan untuk
pelaksanaan dan pengembangan program atau kegiatan organisasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Di bawah ini akan dibahas beberapa
aspek pembinaan kepala sekolah/madrasah, yang meliputi:
- Pembinaan Aspek Rencana Kerja Madrasah/sekolah.
- Pembinaan Aspek Pelaksanaan Rencana Kerja Madrasah.
- Pembinaan Aspek Kurikulum Madrasah/Sekolah
- Pembinaan Aspek Kesiswaan.
- Pembinaan Aspek Keuangan.
- Pembinaan Aspek Inventaris.
- Pembinaan Aspek Kepegawaian.
- Pembinaan Aspek OSIS.
- Pembinaan Aspek Perpustakaan.
- Pembinaan Aspek Kepala Madrasah/Sekolah Sebagai Supervisor.
- Pembinaan Aspek Hubungan Kemasyarrakatan.
- Pembinaan Aspek Laboratorium.
- Pembinaan Aspek Kelengkapan Kelas.
- Pembinaan Aspek Komite Madrasah/Sekolah.
- Pembinaan Aspek Pemenuhan Beban Kerja Guru.
Semoga bermanfaat bagi para pengawas dan
kepala madrasah/sekolah khususnya dan pembaca pada umumnya.